Senin, 04 Juni 2012

analisis subyek


PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan ladang dari segala informasi, sehingga tidaklah disangkal kalau Perpustakaan merupakan sebuah unit penyedia informasi yang berorientasi kepada kebutuhan Pemustaka.  Dalam setiap prakteknya terutama dalam pengelolaan Perguruan Tinggi menurut Sutarno dikutip dari Zubair (2006:23) Pepustakaan perguruan tinggi berfungsi dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai ”jantung universitas” sebagai penunjang informasi di Perguruan Tinggi.
Sehingga perpustakaan memiliki peranan fital di dalam penyampaian informasi di Perguruan Tinggi. Didalam pengelolaan perpustakaan terdapat dua kegiatan yang mempengaruhi dalam penyampaian informasi bagi pemustaka atau yang biasa disebut dengan istilah  “Temu Kembali Informasi”, dua kegiatan tersebut adalah pengideksan serta pengkatalogan. Kedua hal tersebut hampir sama namun sedikit berbeda, biasanya dalam mengindeks ada unsur sedikit menganalisa atau menguraikan suatu karya. Didalam situs idoycdt.wordpress.com dicontohkan Misalnya suatu karya dimana dalam karya tersebut terdiri dari beberapa karya orang yang berbeda, baik judul maupun subyeknya, maka sebaiknya masing-masing itu perlu kita uraikan satu-persatu dengan membuatkan indeksnya.
Pengindeks perlu mampu menentukan isi subyek suatu dokumen dengan menggunakan kosakata yang diperkenankan oleh sistem, pengindeks juga perlu memahami isi subyek dan menterjemahkan isi kedalam bahasa indeks yang diterapkan.
Didalam makalah ini sendiri akan dijelaskan tentang pengertian singkat  temu kembali informasi, pengertian pengkatalogan, pengindeksan subyek, evaluasi katalog subyek serta kartu acuan sebagai sarana temu kembali informasi.



                                                     PEMBAHASAN
A.    Pengertian Singkat Temu Kembali Informasi
      Temu kembali informasi menurut Hasby (2010) yaitu merupakan proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil suatu dokumen dari suatu penyimpanan, sebagai jawaban atas pemintaan sebuah informasi. Pengertian lainnya adalah sistem temu kembali informasi merupakan proses yang berhubungan dengan representasi, penyimpanan, pencarian dengan pemanggilan informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna.
      Temu kembali informasi dilakukan selama pencari informasi membutuhkan informasi yang masih tersebar dan belum diketemukan keberadaannya. Identifikasi informasi dapat memberikan gambaran mengenai informasi yang diperlukan, baik berupa jenis maupun keberadaannya. Dalam identifikasi informasi diperlukan alat bantu penelusuran yang dapat digunakan untuk membantu pencari informasi. Alat-alat ini antara lain adalah: katalog, indeks, bibliografi, opac dan berbagai alat lainnya yang dibuat tercetak maupun dalam format digital.
      Dengan adanya alat bantu penelusuran informasi, diharapkan proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih spesifik. Dengan proses temu kembali informasi yang lebih cepat maka diharapkan dapat menghemat waktu pencari informasi. Sehingga pencari informasi dapat menggunakan waktu lainnya untuk melakukan kegiatan lain.

B.     Pengertian pengkatalogan
        Dalam sebuah perpustakaan tidaklah asing lagi kalau menjumpai istilah katalog, catalog adalah sarana fital di dalam proses temu kembali informasi di perpustakaan. Untuk pengertian katalog menurut Qalyubi (2007:30) katalog perpustakaan sebagai hasil proses katalogisasi merupakan suatu rekaman atau daftar pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun menurut aturan dan sistem tertentu.
        Katalog mempunyai tujuan agar mempermudah pemustaka untuk mencari koleksi berdasarkan nama pengarang, subyek, dan judulnya. katalog sendiri sebagai output dari proses katalogisasi mempunyai bentuk yang bervariasi mulai dari katalog kartu, katalog berkas, katalog cetak, catalog Com, katalog cd-Rom, serta katalog OPAC. Kesemua bentuk katalog ini disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka serta ke praktisanya.
        Menurut Basuki (1993:324) Istilah pengkatalogan atau katalogisasi sendiri merupakan alih bahasa dari cataloguing yaitu proses menyusun entri bagi katalog .
C.    Pengindeksan Subyek
        Salah satu kegitan pengolahan diperpustakaan adalah penentuan tajuk subyek. Tajuk subyek digunakan untuk mendeskripsikan suatu indeks atau lebih dikenal dengan sebutan pengkatalogan subyek. Pengindeksan subyek merupakan kegiatan identifikasi terhadap subyek atau pokok persoalan yang dibahas dalam suatu buku.
        Setelah kegiatan analisis subyek maka akan diketahui subyek dari suatu bidang ilmu, kegitan selanjutnya menurut Zulaikha (2010) maka harus diterjemahkan kedalam kode atau bahasa indeks. Kegiatan menerjemahkan dari bahasa indeks sering disebut deskripsi Indeks. Ada beberapa sistem bahasa indeks menurut Hasby (2010), yaitu:
1.      Daftar Tajuk Subyek, adalah daftar dari sejumlah istilah atau kata-kata dengan memberikan acuan atau penunjukan. Misalnya dengan pemberian istilah lihat dan lihat juga.
2.      Thesaurus, yaitu daftar kosakata atau istilah dengan menyebutkan hubungan-hubungannya dengan menggunakan istilah Used For, Nerrower Term, Broader Term, Related Term, dan lain sebagainya.
3.      Skema klasifikasi , yaitu bahasa indeks yang istilah-istilahnya disusun berkelas yang diberi kode atau lambang tertentu. Skema klasifikasi terdiri dari bagan, tabel dan indeks.


297.4
SAY                        SAYADI , Wajidi
s                          Sejarah Pembentukan Dan Perkembangan Hukum Islam / Abdul Wahab Khallaf; Penyadur: Wajidi Sayadi.— Ed.1, Cet. 2 .— Jakarta :  PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
VIII,124 hlm.;21 cm.
ISBN 979-421-800-6

                                                1. FIQIH                 I. Judul                    II. Khallaf, Abdul Wahab



 
Tajuk subyek sendiri biasanya akan dicantumkan kedalam jejakan pada katalog entri utama serta akan dibuat menjadi tajuk dalam katalog entri tambahan.

















Gambar 1. Kartu katalog entri utama
 


 

           
D.    Evaluasi Katalog Subyek serta Kartu Acuan Sebagai Sarana Temu Kembali Informasi.
Katalog merupakan hasil dari proses pengkatalogan, menurut skema Zulaikha( 2010) katalogisasi terdiri dari dua kegiatan yaitu katalog deskripsi dan pengindeksan subyek yang akan menghasilkan katalog yang berfungsi untuk temu kembali informasi di perpustakaan. Penulusuran informasi melalui katalog ditelusuri menurut tajuk masing-masing. Entri- entri dalam katalog harus secara tepat menunjukan tempat dimana dokumen itu disimpan.
Ada beberapa pendekatan yang di lakukan untuk mencari koleksi yang diinginkan, biasanya yang di pakai adalah pendekatan judul, pengarang dan subyek. Menyoroti tentang pendekatan subjek sendiri. Dalam rak katalog selain kartu katalog entri utama juga terdapat kartu katalog subyek serta kartu acuan. Kartu katalog subyek ini digunakan untuk melakukan pencarian koleksi berdasarkan pendekatan subyeknya
            Sedangkan Kartu acuan (lihat) dalam sarana temu kembali informasi mempunyai peran sebagai penuntun para pemustaka dari satu tajuk subyek yang  tidak dipakai ke tajuk subyek yang dipakai. Kartu acuan (lihat juga) mempunyai peran sebagai sistem acuan dari satu tajuk subyek ke tajuk subyek yang lain.
            Dalam praktek penulusuran informasi biasanya pemustaka akan mengggunakan kata kunci atau keyword yang akan mempermudah dalam mencari literatur. Pendekatan subyek pada kartu katalog serta kartu acuan masih sering dijadikan keyword sekunder. Mereka sering berfokus kepada judul dan nama pengarang. Hal ini mungkin dikarenakan cakupan subyek masih terlalu general dari pada nama pengarang/ judul yang lebih spesifik.
PENUTUP
            Kata kunci dalam penelusuran informasi mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu kendala penelusur informasi adalah tidak pahamnya pemustaka terhadap konsep dari kata kunci penelusuran. Kata kunci pada suatu penelusuran dapat terdiri dari susunan kata yang merupakan bagian dari bahasa terawasi, bahasa indeks ataupun keyword. Penggunaan kata kunci diambil dari jenis subyek masing-masing bidang ilmu.
            Penulusuran informasi melalui katalog subyek dan kartu acuan masih menjadi pilihan sekunder. Sehingga perlu ditekankan tentang pemahaman cara-cara penulusuran informasi  karena dengan adanya pemahaman mengenai cara-cara penelusuran informasi maka kegagalan dalam menemukan suatu informasi dapat diminimalisir.



DAFTAR PUSTAKA
            Qalyubi, Syihabun dkk. (2007), Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Fakultas Adab.
            Masruri, anis dkk .(2008). Dasar-dasar katalogisasi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Fakultas Adab.
            Saleh, Rahman Abduh Dan Janti G Gujana (2009). Pengantar Kepustakawanan : Pedoman Bagi Perpustakaan Di Lingkungan Perguruan Tinggi. Jakarta : Sagung Setyo.
            Yusup, Pawit M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakawanan. Jakarta : Bumi Aksara.
            Sulistyo-Basuki (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia
            Soekarman K (1996) , Daftar Tajuk Subyek Untuk Perpustakaan. Jakarta : Gunung Mulia
Zulaikha, Sri Rohyanti. 2010. Hand Out Analisis Subyek . Dalam Materi Kuliah Analisis Subyek Program Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Unpublished.
                  Hasby 2010. “Alat Bantu Penelusuran Informasi Untuk Mempercepat Temu Kembali Informasi (Pengantar Analisis Subyek)”  dalam http://duniaperpustakaan.com/2010/02/06/alat-bantu-penelusuran-informasi-untuk-mempercepat-temu-kembali-informasi-pengantar-analisis-subyek/ Diakses pada 19 juni, pukul 10:07.
---------“efektifitas opac sebagai sistem temu” dalam http://pustakazubair.blogspot.com/2011/04/efektifitas-opac-sebagai-sistem-temu.html. diakses pada 19 juni, pukul 09: 57.
----------“pengindeksan” dalam http://idoycdt.wordpress.com/pengindeksan/, diakses pada 19 juni pukul 10:00

Categories:

1 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Anwar | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑