Peran Pustakawan Sebagai Selektor Informasi
Siswa SD merupakan tahap awal
pembentukan karakter. Dalam proses pembentukan karakter ini selain guru yang
kompeten juga diperlukan literature yang relevan. Isu yang muncul saat ini
banyak buku yang kontenya tidak sesuai untuk siswa SD, salah satu contohnya
adalah isi dari buku lingkungan budaya Jakarta yang isinya menjelaskan tentang
istri simpanan. Tentu dari sisi psikologis ini tidak baik dalam pembentukan
karakter anak. Kalau sudah begini siapa yang dapat mencegah atau meminimalisir
bacaan yang tak layak baca semacam ini?
Paradigma pendidikan dasar kita yang
berkenaan dengan bahan rujukan (buku)
memang memang menjadi dilema tersendiri. Sekolah dasar hanya menerima suplai
buku dari Dinas Pendidikan, yang menurut Dinas Pendidikan buku yang disuplai
itu telah pantas dibaca, pantas dibaca atau pantas dibuang. Mungkin hanya
pantas harganya bukan pantas kontennya, kebiasaan pejabat kita adalah mencari
keuntungan dari proyek-proyek seperti ini. Jikalau proses pengadaanya sudah
tidak beres apalagi dengan proses seleksi bukunya, hal ini mengakibatkan tidak semua
buku yang disuplai Dinas Pendidikan itu layak dibaca. Dengan paradigma seperti
ini sangat besar resiko kecolongan buku yang tak layak baca masuk siswa SD.
Peran
pustakawan dalam hal ini juga serasa dikebiri, selain tidak semua SD memiliki
pustakawan kalaupun ada pustakawan hanya diberi hak untuk mengelola buku bukan
mengelola konten. Pustakawan dituntut mengelola buku sebanyak-banyaknya tapi
tidak diberi kesempatan untuk menyeleksi konten-konten yang ada di dalam buku,
hal ini lah yang menyebabkan buku yang tidak layak baca menjadi terdisplay dalm
rak-rak serta terbaca oleh siswa SD..
Melihat kejadian diatas maka haruslah
diambil sebuah jalan yaitu mengembalikan hak pustakawan sebagai manusia
intelektual sehingga dapat diberdayakan dalam hal selector informasi/ selector
konten buku. Hal ini untuk meminimalisir konten-konten buku yang tidak sesuai
dan pustakwan haluslah dibekali ilmu pengetahuan yang luas sehingga mampu
memilih dan mengelola informasi secara tepat.
0 komentar:
Posting Komentar