Minggu, 20 Mei 2012

Peran Pustakawan Sebagai Selektor Informasi




Peran Pustakawan Sebagai Selektor Informasi
            Siswa SD merupakan tahap awal pembentukan karakter. Dalam proses pembentukan karakter ini selain guru yang kompeten juga diperlukan literature yang relevan. Isu yang muncul saat ini banyak buku yang kontenya tidak sesuai untuk siswa SD, salah satu contohnya adalah isi dari buku lingkungan budaya Jakarta yang isinya menjelaskan tentang istri simpanan. Tentu dari sisi psikologis ini tidak baik dalam pembentukan karakter anak. Kalau sudah begini siapa yang dapat mencegah atau meminimalisir bacaan yang tak layak baca semacam ini?
            Paradigma pendidikan dasar kita yang berkenaan dengan bahan rujukan  (buku) memang memang menjadi dilema tersendiri. Sekolah dasar hanya menerima suplai buku dari Dinas Pendidikan, yang menurut Dinas Pendidikan buku yang disuplai itu telah pantas dibaca, pantas dibaca atau pantas dibuang. Mungkin hanya pantas harganya bukan pantas kontennya, kebiasaan pejabat kita adalah mencari keuntungan dari proyek-proyek seperti ini. Jikalau proses pengadaanya sudah tidak beres apalagi dengan proses seleksi bukunya, hal ini mengakibatkan tidak semua buku yang disuplai Dinas Pendidikan itu layak dibaca. Dengan paradigma seperti ini sangat besar resiko kecolongan buku yang tak layak baca masuk siswa SD.
Peran pustakawan dalam hal ini juga serasa dikebiri, selain tidak semua SD memiliki pustakawan kalaupun ada pustakawan hanya diberi hak untuk mengelola buku bukan mengelola konten. Pustakawan dituntut mengelola buku sebanyak-banyaknya tapi tidak diberi kesempatan untuk menyeleksi konten-konten yang ada di dalam buku, hal ini lah yang menyebabkan buku yang tidak layak baca menjadi terdisplay dalm rak-rak serta terbaca oleh siswa SD..
            Melihat kejadian diatas maka haruslah diambil sebuah jalan yaitu mengembalikan hak pustakawan sebagai manusia intelektual sehingga dapat diberdayakan dalam hal selector informasi/ selector konten buku. Hal ini untuk meminimalisir konten-konten buku yang tidak sesuai dan pustakwan haluslah dibekali ilmu pengetahuan yang luas sehingga mampu memilih dan mengelola informasi secara tepat.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Anwar | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑