OPTIMALISASI E-JOURNAL BAGI
MAHASISWA S1
Oleh : Ahmad Anwar
Abstrak
Kemajuan teknologi informasi telah mendorong suatu
perpustakaan terus berinovasi dengan layanannya. Dalam era ini sedang genjar
apa yang disebut dengan digitalisasi, semua dalam format digital dianggap
menjadi lebih efisien, praktis di dalam konteks informasi. Ketersediaan jurnal
elektronik atau e-journal telah menjadi suatu sumber informasi yang actual bagi
perpustakaan perguruan tinggi khususnya. Walaupun dalam hal ini tingkat keterpakaian
bagi untuk mahasiswa S1 masih rendah.kebanyakan
e-journal lebih banyak diakses oleh mahasiswa program Magister dan Doktoral. Hal
ini disebabkan banyak e-journal yang dilanggan kontenya menggunakan bahasa
asing, jurnal luar negeri dianggap lebih kompeten sumber informasi. Hal lain
yang menjadi permasalahan adalah biaya yang dikeluarkan perpustakaan untuk
melanggan e-journal, tidak semua e-journal dapat dilanggan karena melanggan
e-journal membutuhkan biaya yang besar. Selain itu masalah promosi perpustakaan
perlu dipertanyakan, ketika ada mahasiswa tidak tahu tentang e-journal yang ada
diperpustakaan.
Pendahuluan
Perpustakaan perguruan tinggi dalam
kaitanya sebagai pusat penelitian ditutntut untuk bisa menyediakan
sumber-sumber informasi/literature yang relevan yang mampu menunjang seorang
peneliti dalam penelitianya. Jurnal diketahui sebagai salah satu literarure
terbitan berseri yang relevan yang dapat
menunjang kegiatan tersebut. Dalam perkembanganya jurnal memiliki dua format
yang dapat diakses oleh pemustaka yaitu : format tercetak dan format digital.
Baik format tercetak maupun digital
akan menjadi pertimbangan perpustakaan untuk melanggan/mendapatkan jurnal
tersebut. Ada banyak permasalahan yang timbul ketika jurnal itu sudah
dilanggan, baik itu berupa isi konten ataupun tingkat keterpakaian jurnal
tersebut. Dalam artikel ini akan dibahas tentang jurnal dan e journal,
kelebihan dan kekurangan, kendala e-journal, dan pemanfaatan e- journal.
Pembahasan
a.
Jurnal
Dan E-Journal
Jurnal merupakan bagian dari jenis terbitan berseri
yang ada diperpustakaaan,, adapun pengertian jurnal menurut High Beam
Journal is the collection and periodic publication or transmission of news and
the result of research through media, artinya bahwa jurnal merupakan suatu
koleksi dan terbitan berkala atau transmisi mengenai berita dan hasil-hasil
penelitian mengenai media. Jurnal sendiri terbagi atas dua format yaitu
tercetak dan digital (e-journal). Untuk format digital jurnal dikemas dalam dua
format , yaitu bentuk CD-ROM dan diakses secara online melalui internet.
E-Journal dipahami sebagai publikasi ilmiah dalam format elektronik dan
mempunyai ISSN (International Standard Serial Number) yang format dokumenya
biasanya HTML dan PDF.
Dalam perkembanganya e-journal yang dapat diakses
secara online lebik banyak diminati karena aksesnya yang dapat digunakan selama
24 jam, akses ke journal online didapatkan ketika perpustakaan telah melakukan
langganan. Pelanggan jurnal akan mendapatkan kode identifikasi serta password
yang berguna untuk melakukan akses dimana saja dan kapan saja. Biasanya sebuah
perpustakaan akan memberikan akses terbatas terhadap pemakaian e-journal.
b.
Kelebihan
Dan Kekurangan
jurnal dan e-journal diantara keduanya memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing menurut Tresnawan
No
|
Kriteria
|
Elektronik
|
Tercetak
|
1
|
Kemuktahiran
|
Mutakhir
|
Mutakhir
|
2
|
Kecepatan diterima
|
Cepat
|
Lambat
|
3
|
Penyimpanan
|
Sangat mengirit
tempat
|
Makan Tempat
|
4
|
Pemanfaatan
|
24 Jam
|
Terbatas Jam buka
|
5
|
Kesempatan akses
|
Bisa bersamaan
|
Antri
|
6
|
Penelusuran
|
Otomatis tersedia
|
Harus dibuat
|
7
|
Waktu penelusuran
|
Cepat
|
Lama
|
8
|
Keamanan
|
Lebih aman
|
Kurang aman
|
9
|
Manipulasi dokumen
|
Sangat mudah
|
Tidak bisa
|
10
|
Langganan dengan
harga yang sama
|
Judul bias lebih
banyak
|
Judul lebih
sedikit
|
11
|
Harga total
langganan
|
Jauh lebih murah
|
Lebih mahal
|
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa e-journal
lebih banyak memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jurnal tercetak baik itu
dari aspek kemuktahiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya, temu kembali
informasi e-journal lebih efektif. Walaupun mempunyai banyak kelebihan
e-journal juga mempunyai kekurangan, dikarenakan e-journal membutuhkan
computer, listrik dan jaringan. Apabila listrik mati atau jaringan error akan
menyebabkan e-journal tidak dapat diakses.
c.
Kendala
E-Journal
Perpustakaan dalam pengadaan e-journal mempunyai kendala-kendala,
hal ini sangat dirasakan pada perpustakaan yang bernaung dibawah lembaga
pemerintah.peraturan yang ada masih mengharuskan perpustakaan bisa
memperlihatkan fisik barang yang dibeli dengan menggunakan dana dari
pemerintah. Padahal apabila perpustakaan melanggan e-jounal maka yang
didapatkan adalah akses. Ada lagi peraturan pemerintah yang kontradiksi dengan
e-journal menurut yulia (2009) yaitu apabila sebuah unit akan membuang suatu
barangyang dibeli dari anggaran pemerintah maka barang tersebut tidak bisa
dibuang begitu saja, harus ada semacam berita acara untuk.
Selain itu anggaran yang dibutuhkan untuk melanggan
e-journal sangat besar, ada e-journal yang membutuhkan biaya 10 juta per
tahunya dan akan terus naik setiap tahunya, hal inilah yang menyebabkan
terkadang perpustakaan tidak mampu continue dalam melanggan. Selain factor
biaya keterpakaian e-journal juga masih sangat tersekat. E-journal masih belum
akrab dengan mahasiswa S1 atau D3. Hal ini disebabkan factor promosi yang
kurang intens serta kesadaran mahsiswa sendiri. Selain itu perpustakaan masih
memprioritaskan e-journal online luar negeri padahal ada masalah bahasa yang
biasanya dijadikan sebagai alasan mahasiswa S! dan D3.
d.
Pemanfaatan
E- Journal
Semua koleksi yang ada diperpustakaan diperuntukan
Bagi pemustaka untuk itu perlu koleksi yang relevan dengannya. Dalam
pemanfaatan e-journal sendiri dipandang masih kurang efektif, karena setelah
perpustakaan bersusah payah dan mengeluarkan budget yang besar ternyata
e-journal kurang dimanfaatkan. Banyak factor yang menyebabkan kenapa
pemanfaatan e-journal masih kurang efektif bagi mahasisiwa S1 dan D3. Menurut penulis setidaknya ada 3 faktor,
yaitu promosi yang kurang, bahasa
konten, tingkat kesadaran mahasiswa.
Factor yang pertama adalah promosi yang kurang,
perpustakaan biasanya hanya melakukan promosi e-journal ketika ada program User Edsucation hal ini tentu kurang
efektif karena promosi hanya besifat sementara sehingga kemungkinan ada feed back dari mahasisswa semakin kecil.
Hal ini tentu harus diatasi mencontoh apa yang telah di programkan oleh
perpustakaan Universitas Airlangga yaitu promosi dengan menggunakan mobile librarian (yang bertugas secara khusus untuk
memberikan perhatian pada pengguna perpustakaan yang menjumpai kesulitan dalam
akses sumber daya informasi di perpustakaan). facebook yang diharapkan dapat
menjangkau penyampaian informasi kepada lebih banyak pengguna perpustakaan
karena memang keberadaannya menjadi saluran informasi yang populer di kalangan
mahasiswa. Selain itu yaitu perlu juga
dilakukan road show dimana pustakawan melakukan sosialisasi ke
masing-masing fakultas.
Factor yang
kedua adalah masalah bahasa, e-journal yang dilanggan oleh perpustakaan
biasanya adalah e-journal luar negeri yang otmatis bahasa yang digunakan adalah
bahasa asing dan bahasa asing masih dianggap momok oleh sebagian mahasiswa
bahkan kebanyakan mahasiswa, hal ini perlu di perhatikan oleh perpustakaan
karena seharusnya perpustakaan juga perlu melanggan jurnal dalam bahasa
Indonesia dan sebenarnya akses tehadap jurnal lokal lebih mudah. PD LIPI
mempunyai e-journal online dan dirjen dikti sendiri mempunyai Portal Garuda
yang memungkinkan untuk dapat mengakses e-journal yang dikeluarkan oleh
Perguruan-perguruan Tinggi di Indonesia.
Factor
yang ketiga adalah tinkat kesadaran mahasiswa, dalam hal ini kesadaran minat
baca mahasiswa di Indonesia masih rendah sehingga akan bepengaruh kepada
pengetahuan informasi mereka. Kalau minat baca rendah apalagi dengan pemakaian
e-journal, dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah sangat jarang para mahasiswa
menggunakan e-journal sebagai literature.
KESIMPULAN
Bahan
koleksi dalam bentuk digital dalam hal ini e-journal karena upaya
mendapatkan/melanggan yang mahal serta sulit seharusnya dapat di optimalkan
secara maksimal oleh para pemustaka. Akan tetapi dalam paradigma Indonesia
masih kecil pemanfaatan e-journal sebagai literature oleh Mahasiswa S1. Faktor
yang mendasari yaitu promosi yang kurang, bahasa konten, tingkat
kesadaran mahasiswa. Agar tidak terjadi kemubadziran e-journal maka dituntut
perpustakaan dan pustakawan lebih selektif dalam pelangganan e-journal, serta
promosi yang intens terhadap pemustaka.
Daftar Pustaka
Kartika
(2011). Totality Promotion pada e-Journal
: Upaya Peningkatan Human Literate bagi Civitas Academica di Universitas
Airlangga. Dalam http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37216.html
diakses pada 12 april 2012
Qalyubi, Shihabudin (2007), Dasar-dasar ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : Jurusan
Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab
Sulisyto-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yulia, Yuyu dan Janti Gristinawati Sujana (2009). Pengembangan koleksi. Jakarta :
Universitas Terbuka
……, Undang-Undang
Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007. Yogyakarta : Graha Ilmu
0 komentar:
Posting Komentar